Rumah Tua Jangan Dihancurkan, Renovasi Saja

Dyah Mahasasi Dyah Mahasasi
Cedar House, Designscape Architects Ltd Designscape Architects Ltd Modern houses
Loading admin actions …

Merenovasi sebuah rumah yang dibangun di tahun 1950-an bukanlah perkara mudah. Arsitek harus berpikir keras tentang desain, sementara pemiliknya harus menghitung bujetnya. Ahli kami, Designscape Architects, berhasil menemukan solusi bagi dua masalah itu. Bagian muka rumah dipertahankan sebagaimana aslinya, sedangkan bagian belakang rumah dirombak total. Menariknya, para ahli menerapkan solusi hemat energi di rumah ini. Sesuatu yang juga bisa Anda terapkan untuk proyek rumah Anda. 

Fasad rumah baru

Fasad rumah ini telah direstorasi tanpa penambahan apapun. Gaya geometris 50-an tampak sejalan dengan tren kekinian. Dinding putih tampak kontras di bawah atap pelana. Atap dilengkapi dengan sekat-sekat untuk menjaga suhu dalam rumah tetap hangat. Pagar di depan rumah yang unik ini adalah bawaan asli rumah. 

Kejutan fasad belakang

Jangan menilai buku dari sampulnya. Sebuah ungkapan yang tepat buat rumah ini. Sebuah halaman luas yang hijau dan fasad modern telah menanti kita di sini. Sedangkan lantai teras merupakan paduan kayu dan beton. Betapa berbedanya suasana di sini jika dibandingkan bagian depan rumah. Inilah suatu konsep desain yang tak akan lekang oleh zaman.  

Pintu depan modern

Sebelum masuk ke rumah, mari perhatikan pintu depan ini. Lihat, sebuah pintu kayu modern diapit oleh sepasang jendela kaca buram. Ini lho ciri khas bangunan 1950-an. Fasad rumah warna putih, pintu kayu dan jendela kaca, semuanya tampak saling melengkapi. 

Dapur mewah

Bagian atas dan samping meja dapur dilapisi granit abu-abu yang impresif. Ini mempertegas kemewahan dapur yang dilengkapi furnitur warna putih dan pegangan baja. Lampu baja mempertegas style 50-an dan melengkapi tata interior ruangan ini. Namun yang paling menarik perhatian kami adalah jendela besar di dekat bak cuci piring. Cahaya dan pemandangan taman dapat dinikmati di sini. 

Plafon dobel

Sekarang kita berada di ruang makan, di ruangan yang sama dengan dapur. Meja dapur dimanfaatkan secara cerdas sebagai rak buku. Sedangkan ruang makan dilengkapi dengan plafon dobel, serta sebuah jendela atap. Di pagi dan siang hari cahaya akan menerangi ruangan. Lampu baru dinyalakan saat hari benar-benar gelap. Suatu langkah sederhana untuk menghemat penggunaan listrik. 

Sirap dan furnitur meja makan dari kayu adalah sentuhan 50-an yang memberikan atmosfer menyenangkan. 

Ruang keluarga cerah penuh warna

Ruang keluarga yang nyaman ini kaya dengan berbagai warna. Ada hitam, putih, biru, dan banyak lagi. Dinding putih bersih membuat ruangan tampak cerah. Sementara warna hitam diwakili oleh tungku logam. Sofa dan karpet warna-warni mengundang kita untuk duduk-duduk di atasnya, membaca buku, atau menikmati lukisan di atas tungku. 

Suka desain ruang keluarga semacam ini? Baca juga: 24 Ide Simpel Dekorasi Ruang Keluarga

Need help with your home project?
Get in touch!

Highlights from our magazine